Pembahasan
menganai metode ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang bagaimana
para psikolog perkembangan melakukan tugas mereka dalam mendapatkan lebih
banyak pengertian akan gejala perkembangan serta bagaimana cara mengatasi
hambatan dalam proses perkembangan.
Psikologi
perkembangan memiliki dua metode pemahaman, pertama metode umum yaitu
pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas
budaya. Sedangakan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan
diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti.
Objek psikologi
adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia dalam alam
yang komplek dan selalu berubah. Dengan demikian, dalam menyelidiki psikologi,
hendaknya juga dipergunakan banyak metode-motode yang mungkin. Berdasarkan
renungan-renungan dan pengalaman-pengalaman maka akan didapatkan metode-metode
sebagai berikut:
-
Metode yang bersifat
filosofis
-
Metode yang bersifat
empiris
Metode yang
bersifat filosofis terdapat beberapa macam, yaitu:
a.
Metode Instuitif,
dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan atau dengan
cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari.
b.
Metode Kontemplatif,
dilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan diketahui dengan
mempergunakan kemampuan berpikir kita.
c.
Metode Filosofis
Religius, digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat
utama untuk meneliti pribadi manusia.
Metode
yang bersifat empiris dibagi beberapa macam yaitu:
1.
Metode Observasi, yaitu
mengadajkan pengamatan secara cermat, dan sistematis serta membutuhkan adanya
keluwesan tertentu (tidak kaku). Dalam hal ini observer dapat melalui tiga
cara, yaitu:
a.
Metode Intropeksi
(retropeksi)
Pada
introspeksi individu mengalami sesuatu, dan ia sendiri dapat pula mengamati,
mempelajari apa yang dihayati itu. Maka metode intropeksi sering disebut pula
“retropeksi” yang berarti melihat kembali.
b.
Metode Intropeksi
eksperimental
Suatu
metode intropeksi, yang dilaksanakan dengan mengadakan ekperimen-ekperimen
secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat. Pada intropeksi murni, hanya diri
penyelidik yang menjadi objek, akan tetapi pada intropeksi eksperimental,
jumlah subjek terdiri dari atas beberapa orang yang dieksperimentasi, sehingga
dengan banyaknya subjek penyelidikan, hasilnya akan lebih bersifat objektif.
c.
Metode Ekstropeksi
Suatu
metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyelidiki atau mempelajari dengan
sengaja dan teratur gejala-gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa
orang lain, dan mencoba mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa
yang ditunjukkan dari mimik dan pantomimic orang lain.
2.
Metode Klinis, ialah
nasihat dan bantuan kedokteran, yang diberikan kepada paea pasien, oleh ahli
kesehatan. Kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan, untuk
melakukan observasi terhadap pasien.
3.
Metode Etnografi,
merupakan metode kualitatif yang tertua dari riset sosial. Metode ini sangat
tepat untuk meniliti masalah budaya dan biasanya selallu terpilih sebagai
metode penelitian antropologi. Juga disebut sebuah pendekatan untuk mempelajari
tentang kehidupan sosial dan budaya sebuah masyarakat, lembaga dan seting lain
secara ilmiah, dengan menggunakan sejumlah metode penilaian dan teknik
pengumpulan data untuk menghindari bias dan memperoleh akurasi data yang
meyakinkan.
SUMBER:
Dr. M. Hosnan, Dipl.Ed.,M.Pd.
2016. Psikologi Perkembangan Peserta
Didik. Bogor: Ghalia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar