Jumat, 23 Desember 2016

Metodologi dalam Psikologi Perkembangan dan Kebutuhan Peserta Didik

Pembahasan menganai metode ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang bagaimana para psikolog perkembangan melakukan tugas mereka dalam mendapatkan lebih banyak pengertian akan gejala perkembangan serta bagaimana cara mengatasi hambatan dalam proses perkembangan.
Psikologi perkembangan memiliki dua metode pemahaman, pertama metode umum yaitu pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas budaya. Sedangakan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti.
Objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah. Dengan demikian, dalam menyelidiki psikologi, hendaknya juga dipergunakan banyak metode-motode yang mungkin. Berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-pengalaman maka akan didapatkan metode-metode sebagai berikut:
-            Metode yang bersifat filosofis
-            Metode yang bersifat empiris

Metode yang bersifat filosofis terdapat beberapa macam, yaitu:
a.         Metode Instuitif, dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan atau dengan cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari.
b.        Metode Kontemplatif, dilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan diketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita.
c.         Metode Filosofis Religius, digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk meneliti pribadi  manusia.
Metode yang bersifat empiris dibagi beberapa macam yaitu:
1.        Metode Observasi, yaitu mengadajkan pengamatan secara cermat, dan sistematis serta membutuhkan adanya keluwesan tertentu (tidak kaku). Dalam hal ini observer dapat melalui tiga cara, yaitu:
a.         Metode Intropeksi (retropeksi)
Pada introspeksi individu mengalami sesuatu, dan ia sendiri dapat pula mengamati, mempelajari apa yang dihayati itu. Maka metode intropeksi sering disebut pula “retropeksi” yang berarti melihat kembali.
b.        Metode Intropeksi eksperimental
Suatu metode intropeksi, yang dilaksanakan dengan mengadakan ekperimen-ekperimen secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat. Pada intropeksi murni, hanya diri penyelidik yang menjadi objek, akan tetapi pada intropeksi eksperimental, jumlah subjek terdiri dari atas beberapa orang yang dieksperimentasi, sehingga dengan banyaknya subjek penyelidikan, hasilnya akan lebih bersifat objektif.
c.         Metode Ekstropeksi
Suatu metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyelidiki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala-gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain, dan mencoba mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukkan dari mimik dan pantomimic orang lain.
2.        Metode Klinis, ialah nasihat dan bantuan kedokteran, yang diberikan kepada paea pasien, oleh ahli kesehatan. Kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap pasien.
3.        Metode Etnografi, merupakan metode kualitatif yang tertua dari riset sosial. Metode ini sangat tepat untuk meniliti masalah budaya dan biasanya selallu terpilih sebagai metode penelitian antropologi. Juga disebut sebuah pendekatan untuk mempelajari tentang kehidupan sosial dan budaya sebuah masyarakat, lembaga dan seting lain secara ilmiah, dengan menggunakan sejumlah metode penilaian dan teknik pengumpulan data untuk menghindari bias dan memperoleh akurasi data yang meyakinkan.

SUMBER:
Dr. M. Hosnan, Dipl.Ed.,M.Pd. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bogor: Ghalia Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar