a.
Menurut Dr. A. Lysen
mengartikan individu sebagai “orang-orang”, sesuatu yang merupakan suatu
keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, kesatuan yang terbatas.
b.
Menurut M. J Langeveld
(seorang pakar pendidikan yang tersohor di Negeri Belanda) Bahwa setiap anak
manusia, manusia dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari
yang lain, atau menjadi (seperti) dirinya sendiri. Tidak ada diri individu yang
identic dimuka bumi, bahwa dua anak kembar yang berasal dari satu telurpun yang
lazim dikatakan seperti pinang dibelah dua, serupa dan sulit dibedakan satu
dari yang lain, hanya serupa tapi tidak sama, apalagi identic.
c.
Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu
satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis
berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan
tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi
raga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang
dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan
hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat
menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang
menyangkut dengan keindahan
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan
manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan
dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima
oleh panca indera.
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk
sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara
harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia
untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat
d.
Menurut Sujatmiko Eko
pengertian individu adalah orang seorang; pribadi orang (terpisah dari orang
lain). organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi bersifat bebas
(tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar