Minggu, 25 Desember 2016

Peran Masyarakat dalam Pendidikan

Masyarakat yang disamakan dengan istilah community atau society, diartikan sebagai:
“A community is a group or a collection of groups that in habits a locality”. Menurut pengertian ini masyarakat adalah satu kelompok atau sekumpulan yang mendiami suatu daerah.Istilah masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bersama di suatu wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang (relatif) sama yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai satu kesatuan (kelompok).
Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia, di mana di dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses anatar hubungan, dan Interaksi.Secara kualitatif dan kuantitatif anggota masyarakat, terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk.
Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang dengan berbagai ragam kualitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi.Sementara itu, dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis.Antara masyarakat dengan pendidikan punya keterkaitan dan saling berperan. Apalagi pada zaman sekarang ini, setiap orang selalu menyadari akan peranan dan nilai pendidikan. Oleh karena itu, setiap warga masyarakat bercita-cita dan aktif berpatisifasi untuk membina pendidikan.
Mohammad Noor Syam, dalam bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filasafat Pancasila, mengemukakan bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti telur dengan ayam. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula. 
Sementara itu, Sanafiah Faisal mengemukakan bahwa hubungan antarsekolah (pendidikan) dengan masyarakat paling tidak, bisa dilihat dari dua segi berikut.
1.    Sekolah sebagai patner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan.Dalam konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsioanal.
a)    Fungsi pendidikan di sekolah sedikit banyak dipengaruhi pula oleh corak pengalaman seseorang di lingkungan masyarakat.Pengalaman pada berbagai macam kelompok pergaulan di dalam masyarakat, jenis bacaan, tontonan, serta aktivitas-aktivitas lainnya di tengah masyarakat kesemuanya membawa pengaruh terhadap fungsi pendidikan yang dimainkan oleh sekolah terhadaf diri seseorang.Kondusif tidaknya dan positif tidaknya pengalaman seseorang di lingkungan masyarakat tidak dapat dielakan pengaruhnya terhadap keberhasilan fungsi pendidikan di sekolah.
Karena hal itulah, maka sekolah juga berkepentingan dengan perubahan lingkungan seseorang di tengah-tengah masyarakatnya, antaralain bisa dilakukan dengan melalui fungsi layanan konseling, penciptaan forum komunikasi antara organisasi sekolah dengan organisasi serta lembaga-lembaga lainya di masyarakat.Sebaliknya partisipasi secara sadar dari seseorang untuk senantiasa belajar dari lingkungan masyarakat, sedikit banyak juga ditentukan oleh tugas-tugas belajar serta pengarahan belajar yang dilancarkan di sekolah.
b)    Fungsi pendidikan di sekolah akan dipengaruhi oleh sedikit banyaknya serta fungsional tidaknya pendayagunaan sumber-sumber belajar di masyarakat. Kekayaan sumber-sumber belajar di tengah masyarakat seperti adanya perpustakaan umum, adanya museum, adanya kebun binatang, adanya peredaran Koran dan majalah serta sumber-sumber belajar lainnya, disamping berfungsi sebagai medium pendidikan bagi masyarakat luas, sumber-sumber tersebut juga bisa dan berfungsi pula untuk didayagunakan bagi fungsi pendidikan sistem persekolahan. Pendayagunaan sumber-sumber belajar di masyarakat bagi kepentingan fungsi pendidikan di sekolah, peningkatannya bisa dilakukan dengan jalan penentuan strategi belajar mengajar yang mengaktifkan keterlibatan mental siswa didalam mengkaji sumber-sumber belajar di lingkungannya.Sebaliknya, gerakan-gerakan pendidikan yang diorganisasi di tengah-tengah masyarakat (pendidikan luar sekolah), penunaian fungsi dari pendidikan di masyarakat itu juga bisa dan fungsional jika mendayagunakan sumber-sumber sekolah yang berupa guru, gedung, serta perlengkapan lainnya.
2.    Sekolah sebagai prosedur yang melayani pesan-pesan pendidikan dari masyarakat lingkungannya.
Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekolah memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.Berkenan dengan sudut pandang tersebut, berikut ini dideskripsikan tentang hubungan rasional dimaksud.
a)    Akurasi sasaran atau target pendidikan yang ditangani oleh lembaga atau organisasi persekolahan, akan ditentukan pula oleh kejelasan formulasi kontrak antara sekolah (selaku pelayan) dengan masyarakat selaku pemesan.
Rumusan-rumusan umum tentang kebutuhan dan cita-cita pendidikan yang diinginkan masyarakat, sudah tentu memerlukan operasionalisasi dan spesifikasi sehingga memungkinkan pengukuran terhadap terpenuhi tidaknya fungsi layanan sekolah sebagaimana yang dibebankan oleh masyarakat.Dalam hal inilah diperlukan pendekatan komprehensif di dalam pengembangan program dan kurikulum untuk masing-masing jenis dan jenjang persekolahan yang diperlukan.
b)    Penunaian fungsi sekolah sebagai pihak yang dikontrak untuk melayani pesanan-pesanan pendidikan oleh masyarakatnya, sedikit banyak akan dipengaruhi ikatan-ikatan objektif di antara keduanya. Ikatan objektif dimaksud bisa berupa perhatian, penghargaan, dan topangan-topangan tertentu seperti dana, fasilitas, dan jaminan-jaminan objektif lainnya yang memberikan makna penting terhadap eksistensi dan produk persekolahan. Hubungan antara sekolah dengan masyrakat yang mengkontraknya, kalau tidak disertai dengan jaminan dan ikatanikatan objektif sebagaimana layaknya terjadi antara pihak pengontrak dengan pihak yang dikontrak, maka sedikit banyak akan berpengaruh pada penunaian fungsi lembaga persekolahan. Dengan demikian, maka penggarapan pada tingkat sistem yang berfungsi melembagakan kewajiban dan tanggung jawab masyarakat terhadap keberadaan serta produk atau out put persekolahan dengan sendirinya menjadi sangat penting dan diperlukan.
c)    Peran Masyarakat terhadap Pendidikan
Sebagaimana yang dikemukakan terdahulu, bahwa masyarakat merupakan lembaga ketiga sebagai lembaga pendidikan, dalam konteks penyelenggaraan pendidikan itu sendiri besar sekali perannya.Bagaimanapun kemajuan dan keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat yang ada.Tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat, jangan diharapkan pendidikan dapat berkembang dan tumbuh sebagaimana yang diharapkan.
Oleh karena itu, sebagai salah satu lingkungan terjadinya kegiatan pendidikan, masyarakat mempunyai pengaruh sangat besar terhadap belangsungnya segala aktivitas yang menyangkut masalah pendidiakan. Apalagi bila dilihat dari materi yang digarap, jelas kegiatan pendidikan baik yang termasuk jalur pendidikan sekolah maupun yang jalur pendidikan luar sekolah, berisikan generasi muda yang akan meneruskan kehidupan masyarakat itu sendiri.
Berikut ini adalah beberapa peran dari masyarakat terhadap pendidikan (sekolah).
1.    Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
2.    Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
3.    Masyarakatlah yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung museum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, kebun binatang, dan sebagainya.
4.    Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah. Mereka dapat diundang ke sekolah untuk memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu masalah yang sedang dipelajari anak didik.Orang-orang yang mempunyai keahlian khusus banyak sekali terdapat di masyarakat, seperti petani, peternak, saudagar, polisi, dokter, dan sebagainya.
5.    Masyrakatlah sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar.
Dengan demikian, jelas sekali bahwa peran masyarakat sangatlah besar terhadap pendidikan sekolah.Untuk itu, sekolah perlu memanfaatkannya sebaik-baiknya, paling tidak bahwa pendidikan harus dapat mempergunakan sumber-sumber pengetahuan yang ada di masyarakat dengan alasan sebagai berikut.
1.    Dengan melihat apa yang terjadi di masyarakat, anak didik akan mendapatkan pengalaman langsung (first hand experience) sehingga mereka dapat memiliki pengalaman yang konkret dan mudah diingat.
2.    Pendidikan membina anak-anak yang bersal dari masyarakat, dan akan kembali ke masyarakat.
3.    Di masyarakat banyak sumber pengetahuan yang memungkinkan guru sendiri dalam mengetahuinya.
4.    Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan orang-orang yang terdidik dan anak didik pun membuthkan masyarakat.

SUMBER:
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Idris, Zahara.1981.Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Angkasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar