Jumat, 23 Desember 2016

Pengaruh Sosial Media Terhadap Anak SD

Sosial Media adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Internet menurut Budi Sutedjo (2004: 52) berasal dari kata “International Network” yang merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling berhubungan yang menjangkau seluruh dunia.
A.       Dampak positif dari penggunaan sosial media di kalangan anak SD
Pada umumnya, saat ini anak-anak usia 5 hingga 12 tahun menjadi pengguna paling banyak dalam memanfaatkan kemajuan media informasi dan teknologi pada saat ini. Oleh karena itu, tidak heran jika dampak positif dari perkembangan media informasi dan teknologi untuk anak usia 5 hingga 12 tahun dikatakan sebagai generasi multi-tasking.
1.  Untuk memudahkan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan keceradasan anak adanya beragam aplikasi digital seperti mewarnai, belajar membaca dan menulis huruf tentunya memberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tidak memerlukan waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis di buku atau kertas, cukup menggunakan tablet sebagai sarana belajar yang tergolong lebih menyenangkan.
2.  Anak-anak menjadi lebih bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini biasanya dilengkapi dengan animasi yang menarik, warna yang cerah, serta lagu-lagu yang ceria.
3.   Kemampuan berimajinasi anak juga semakin terasah karena permainan yang mereka gunakan bervariasi dan memiliki jalan cerita yang beragam.
4.   Anak dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
5.  Memperluas jaringan pertemanan, anak akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.
6.    Anak akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
7.    Situs jejaring sosial membuat anak menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
8.  Kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di internet  banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
Namun social media bukan hanya memberikan dampak postif bagi para penggunanya dan bagi anak SD, tetapi sosial media juga memberikan dampak negatif, beberapa dampak negatif sebagai berikut :
B.        Dampak negatif dari penggunaan social media di kalangan anak SD
1.        Anak kurang sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial peserta didik (siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun dan tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu seperti pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahasa tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
2.        Membuat seorang anak menjadi penyendiri dan susah bergaul, situs jejaring sosial membuat anak memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.
3.     Bagi anak, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring sosial. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
4.        Berkurangnya waktu belajar siswa, hal ini sudah jelas karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.
5.    Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan seperti penculikan, penipuan dan pelecehan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru di kenal anak kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.
6.      Pornografi, anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat di akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan.
7.   Dari segi fisik komputer dan gadget dapat menimbulkan rasa nyeri kronik pada tangan, pergelangan tangan, punggung dan bahu jika berlangsung lama.Dapat mengakibatkan ketegangan pada otot mata karena monitor komputer memancarkan radiasi berbagai sinar seperti infra merah, ultraviolet dan elektromagnetik pemicu penyakit kanker.
8.    Dari segi psikologis pengeruh komputer, internet, video games akan mengikis waktu dan komunikasi dalam keluarga. Anak-anak menjadi lebih tertarik pada dunia interaktif dibanding dengan mengerjakan hal-hal yang biasa mereka kerjakan.
9.    Bullying / Dibuli, hal ini sering terjadi bukan hanya di dunia nyata saja tetapi dunia maya juga. Dampak ini sangat berpengaruh terhadap psikologi anak. Sudah banyak kasus di luar negeri yang mengakibatkan kematian hanya gara-gara perilaku bullying dari dunia maya.
10.  Anak usia dini adalah peniru ulung, maka dengan seringnya bermain video games yang biasanya para jagoan menyelesaikan masalah dengan cara memukul atau menembaki. Hal ini secara tidak langsung mengajarkan perilaku kekerasan pada anak.
11.    Menghamburkan Uang, akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet). Tidak jarang siswa menggunakan uang jajan mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif. 
C.         Cara Meminimalisir Dampak Negatif Sosial Media Pada Anak SD
Dari paparan dampak situs jejaring sosial di atas, adapun langkah strategis yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negative penggunaan social media pada anak SD, yaitu sebagai berikut :
1.    Usahakan untuk tidak memberikan telepon seluler yang canggih kepada anak
Kecanggihan alat komunikasi sekarang ini telah memungkinkan telepon seluler untuk mengakses internet (situs jejaring sosial). Hal ini dapat menyebabkan anak kecanduan mengakses situs jejaring sosial dengan telepon seluler mereka. Maka dari itu sebagai orang tua, usahakanlah untuk tidak memberikan telepon seluler kepada anak usia dini, karena kebanyakan anak usia dini belum dapat memanfaatkan internet dengan baik, maka akan berakibat pada prestasi mereka disekolah karena terlalu sering mengakses internet atau jejaring sosial. Karena tujuan utama telepon seluler adalah untuk alat komunikasi saja.
2.    Mengawasi anak dalam berinternet atau berjejaring social
Pengawasan terhadap pergaulan sanak dalam jejaring sosial dunia maya sangat diperlukan, karena jika sanak tidak diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut dan menggunakannya kearah yang tidak baik. Pergaulan mereka akan mudah melawan perkataan orang tua, dan usaha kita untuk menyelamatkan anak untuk tidak menggunakan akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman juga dapat memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring sosial dengan mudah. Maka dari itu mereka perlu diawasi untuk tidak mengakses internet dengan bebas.
3.    Memberitahukan kepada anak dampak menggunakan media social
Peran orang tua sangatlah penting, orang tua perlu mengarahkan dan juga memberi tahukan kepada anak dampak dan bahaya nya media sosial. Orang tua perlu mengarahkan agar anak tidak terlalu terbuka pada media sosial, seperti anak sebaiknya tidak update status mengenai masalah keluarga atau kegiatan sehari-harinya. Bahkan alangkah baiknya apabila nama dari akun media sosial di samarkan. Dan manfaatkan media sosial sebatas menyampaikan hal-hal yang bersifat permukaan saja (supervisal). Tunjukkan berita-berita terkini mengenai dampak dari media sosial pada anak, sehingga ia dapat melihat dampak apa yang akan terjadi padanya.
4.    Orang tua membuat kesepakatan bersama anak
Karena tidak baku nya peraturan di media sosial maka dari itu bunda perlu membuat peraturan sendiri juga kesepakatan  dalam penggunaan media sosial. Orang tua perlu menekankan bahaya nya media sosial pada anak apabila tak terarah penggunaannya tak terarah.
5.    Bertemanlah dengan anak di media social
Orang tua perlu mengetahui dan mengontrol apa saja yang anak lakukan di media sosial atau apa saja yang ia tulis di media sosial. Oleh karena itu , orang tua harus berteman dengan anak di media sosial, bunda perlu mengetahui siapa saja temannya di media social.

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar