Dilihat dari segi pendidikan, keluarga merupakan satu
kesatuan hidup (sistem nasional), dan keluarga menyediakan situasi
belajar.Sebagai satu kesatuan hidup bersama (sistem sosial), keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan anak. Ikatan kekeluargaan membantu anak mengembangkan sifat
persahabatan, cinta kasih, hubungan antarpribadi, kerja sama, disiplin, tingkah
laku yang baik, serta pengakuan akan kewibawaan.
Sementara itu, yang berkenaan dengan keluarga menyediakan
situasi belajar, dapat dilihat bahwa bayi dan anak sangat bergantung kepada
orang tua, baik karena keadaan janiahnya maupun kemampuan intelektual, sosisal,
dan moral. Bayi dan anak belajar menerima dan meniru apa yang diajarkan oleh
orang tua.
Sumbangan
keluarga bagi pendidikan anak-anak adalah sebagai berikut:
1.
Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara
mengurus diri, seperti cara makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa,
sungguh-sungguh membekas dalam diri anak karena berkaitan erat dengan
perkembangan dirinya sebagai pribadi.
2.
Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap
menerima atau menolak, sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau
tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi
reaksi emosional anak.
Sangat wajar dan logis jika tanggung jawab pendidikan
terletak di tangan kedua orang tua dan tidak bisa dipikulkan kepada orang
lain karena ia adalah darah dagingnya, kecuali berbagai keterbatasan orang tua
ini. Maka sebagian tanggung jawab pendidikan dapat dilimpahkan kepada orang
lain yaitu sekolah.
Tanggung
jawab pendidikan yang perlu disandarkan dan dibina oleh kedua orang tua
terhadap anak antara lain:
1.
Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan
dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak memerlukan makan, minum, dan
perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
2.
Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah
maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang
dapat membahayakan dirinya.
3.
Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa
mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain.
4.
Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya
pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah Swt, sebagai tujuan akhir hidup
muslim.
Adanya kesadaran akan tanggung jawab
mendidik dan membina anak secara kontinu perlu dikembangkan kepada setiap orang
tua sehingga pendidikan yang dilakukan tidak berdasarkan kebiasaan yang dilihat
dari orang tua, tetapi telah didasari oleh teori-teori pendidikan modern,
sesuai dengan perkembangan zaman yang cenderung selalu berubah.Tugas utama
keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan
akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar
diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
SUMBER:
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Idris, Zahara.1981.Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar